Rokok: Kesalku yang tiada habisnya


Bukannya saya tidak menghormati orang lain dan bukannya saya tidak menghargai kesenangan orang lain juga, tetapi khusus untuk satu hal ini benar-benar tidak dapat saya toleransi.

Orang-orang yang merokok di dalam gedung atau tempat umum benar-benar mengganggu jiwa dan raga. Mengganggu raga sudah jelas, menyebabkan bla bla bla bla yang seharusnya semua sudah tahu (tertulis juga di setiap bungkus rokok yang saya rasa tidak terbaca oleh para perokok – pas mau ngambil rokok, tangannya nutupin tulisan-tulisan itu). Harusnya tulisan merokok dapat menyebabkan serangan jantung, impotensi (bayangkan! IMPOTENSI), gangguan kehamilan dan janin itu ditulis menggunakan huruf chiller, warna merah, gede-gede.

Mengganggu jiwa, salah satunya bisa bikin gangguan mood. Contohnya saya. Saya seorang yang tidak merokok yang terkena dampak psikis dari efek asap rokok. Tadi saya turun ke lantai 4 (saya kerja di lantai 5), melalui tangga, yang disitu adalah tempat para perokok mengepulkan asap silver penuh racun itu. Sewaktu saya lewat, mereka tidak sedang merokok, tetapi asap rokok telah memenuhi seluruh ruangan tempat tangga itu berada. Hanya lewat sekali di situ, baju, badan dan rambut saya sudah bau asap (bayangkan berapa banyak yang saya hirup dan hinggap di paru-paru saya – tapi kita tidak sedang membahas efek raga). Jadilah saya cewek berbau asap rokok. Ini sangat mengganggu mood saya seharian, karena terus terang saya tidak mungkin pulang ke kos untuk mandi lagi lalu kembali kerja.

Efek lainnya adalah menyebabkan emosi yang berlebihan tapi tak bisa diungkapkan. Ini khusus untuk orang-orang yang merokok di tempat umum. Duduk berhadapan, menyemburkan asap (dengan kandungan racun luar biasa, plus bau yang tidak sedap) tanpa merasa berdosa. Perasaan orang yang menerima semburan asap itu bisa saya gambarkan lebih kurangnya seperti (sorry) orang yang tiba-tiba dikasi pantat dan dikentutin pas di depan mukanya. Betapa tersinggung dan marahnya. Ckckckckck..padahal kentut itu tidak mengandung racun yang lebih banyak dari asap rokok.

Saya sudah bosan mengingatkan kepada para perokok tentang bahaya merokok bagi dirinya. Bodo amat. Situ yang sakit, ngapain sini yang repot :) 
Sekarang saya lebih mengerahkan perhatian kepada orang-orang yang tanpa salah dan dosa harus menanggung derita akibat asap rokok. Mereka menelan lebih banyak racun dari pada para perokok.

Saya menghimbau bagi para korban, pasanglah muka masam di depan para perokok itu apabila mereka sedang merokok di depan anda (ini karena sangat sulit bagi kita untuk tiba-tiba marah atau juga menegur langsung). Kalau para perokok itu masih punya kasih sayang kepada sesama manusia, mudah-mudahan mereka bisa menelan semua asap rokok tanpa ada yang dihembuskan kepada anda.....


Alexandra 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ice Breaking Game

Tangkap Jari

Rahasia Kesuksesan Yusuf