Curhat aaah: Ikutan Diklat Auditor
Hari ini ceritanya saya (diwajibkan) ikut diklat pembentukan auditor. Ada beberapa hal yang membuat saya kurang berminat mengikuti diklat ini, sebenarnya.
Nah, di tengah-tengah ke-ogah-ogah-an saya itu, saya harus tetap berangkat diklat di suatu tempat yang belum pernah saya datangi sebelumnya. Yang bikin tambah males tentu saja, komuterline yang ganteng banget pagi ini (satu kereta mogok di citayam menyebabkan amburadulnya jadwal maupun fantastisnya jumlah penumpang pada suatu waktu) dan cuaca yang mendung hujan unyu-unyu.
Baiklah, singkat cerita saya sampai juga di tempat diklat. Melalui perjuangan yang tidak biasa, saya sampai di sana dengan telat dan tentu saja selamat. Tempat duduk sudah ditentukan, materi diklat dan alat tulis telah tersedia, dan dosen sudah memulai diklatnya dengan bersahaja. Mata saya langsung tertuju pada judul buku yang ada di hadapan saya: administrasi keuangan, pedoman pelaksanaan anggaran, dan kode etik audit. Oh no!
Tapi kemudian saya memandangi dosen itu, dan melihat kesungguhannya mengajar. Pemandangan itu tiba-tiba saja membuka mata saya yang lagi sungguh-sungguh ngantuk akibat kekurangan oksigen saat di kereta. Saya kemudian berkata pada diri saya, sudah dicemplungin ke kolam lebih baik sekalian belajar berenang. Ada buku, ada dosen, ada fasilitas, mending saya sekalian belajar saja. Minat memang tidak ada, tetapi bagusnya saya berusaha saja. Perkara hasilnya oke atau tidak itu belakangan deh.
Akhirnya saya berhasil melalui hari pertama dengan bahagia. Mudah-mudahan sampai hari keduapuluh juga demikian.
Akhirnya saya berhasil melalui hari pertama dengan bahagia. Mudah-mudahan sampai hari keduapuluh juga demikian.
Komentar
Posting Komentar