Di angkot sore ini
Sebelumnya, saya minta maaf bila di dalam status
ini terdapat kata yang kurang pantas, ini karena bila saya tidak menyebut kata
tersebut, status ini menjadi kurang afdol.
Sore ini saya menumpang angkot, menuju sebuah mall yang namanya Golden Truly. Dari depan kantor hanya ada saya dan seorang Bapak di dalam angkot tersebut (bersama si pengemudi, tentu saja). Sampai di pertigaan Bukopin, naiklah beberapa anak SMP, sekitar 9 sampai 10 orang, menyebabkan angkot menjadi terasa penuh. Anak-anak SMP yang ada di dalam angkot tersebut bercerita, ribut, dan tertawa lebar, lebih lebar dari bukaan rahang seorang fotomodel yang sedang memperagakan ekspresi kaget :-)
Mungkin karena kemampuan mengemudi yang terbatas, mungkin juga karena gaya mengemudinya yang senang agak ajeb-ajeb, si pengemudi berkali-kali melakukan rem mendadak. Seiring dengan rem mendadak itu, anak laki-laki yang berada di dalam angkot menggerakkan badannya ke samping, membuat anak-anak perempuan yang ada di sebelahnya pun menjadi terdorong ke samping, menjerit, dan menghimpit saya yang duduk paling ujung, belakang pengemudi. Saya menjadi terjepit dan berusaha bergerak memberi sedikit ruang bagi diri sendiri.
Yang membuat saya agak terkesan adalah jeritan anak perempuan di sebelah saya, "heh, (menyebutkan nama
yang kurang familiar di
telinga saya - tak dapat saya ingat persis), di samping gue ada ibu-ibu nih,
anjing, jangan gitu lo." (Ini harusnya saya tulis dengan huruf besar,
mengingat volume jeritannya cukup untuk memberi aba-aba di upacara hari uang).
Lalu teman-temannya yang lain juga menyambut dengan ucapan senada, yang
penting, ada konten anjing di dalamnya.
Perjalanan dilanjutkan di sore hari yang mendung. Si pengemudi merasa mulai gelap di dalam angkot, lalu meminta tolong salah satu anak, "Dek, tolong nyalain lampu."
Si anak berkata, "sekarang bang?" Sambil senyum-senyum.
Si pengemudi berkata, "iya."
Si anak berkata lagi, "sekarang aja apa sekarang banget bang?" (Saya: zzz....zzzz.....). Tapi si anak kemudian langsung menyalakan lampunya. Sesaat kemudian saya turun dari angkot itu, karena sudah sampai di tujuan saya.
Ada beberapa hal yang menjadi perhatian saya.
Pertama,
Asyem. Saya, dibilang ibu-ibu. Masih seksi langsing dan manis begini. Ckckckk...
Tapi ini ga penting sih, paling tidak bukan saya yang disebut anjing :-)
Kedua,
Anjing. Hmmm...saya pikir hanya di daerah tempat dulu saya pernah tinggal saja ada segelintir anak yang biasa meng-anjing-anjing-kan orang. Ternyata di sini juga ya, anak-anak, kemungkinan sekitar usia 11 - 12 tahun yang saya temui di angkot tadi. Pertanyaan saya, apakah yang ada di pikiran dan dirasa anak-anak tadi, dengan mengatakan anjing yang bukan merujuk pada seekor hewan melainkan mengatai temannya. Apakah jenis emosi yang dialami anak-anak tersebut, dan apakah perasaan yang dirasakan pada saat mengatai dan setelah mengatai? Adakah merasa keren, sesuai dengan harapan sosial (antar teman), atau biasa saja? Ingin tahu tapi tadi tidak ada kesempatan untuk mengobservasi lebih lama.
Ketiga,
Alay. Ternyata teori perkembangan manusia menurut raditya dika (kalau saya tidak salah ingat) yaitu bayi-anak-remaja-alay-dewasa-tua itu tidak terbukti di angkot tadi. Alay itu sudah dimulai sejak dini, bahkan sebelum memasuki usia remaja. :-)
=======================================================================
Sumber gambar:
www.deviantart.com
Sore ini saya menumpang angkot, menuju sebuah mall yang namanya Golden Truly. Dari depan kantor hanya ada saya dan seorang Bapak di dalam angkot tersebut (bersama si pengemudi, tentu saja). Sampai di pertigaan Bukopin, naiklah beberapa anak SMP, sekitar 9 sampai 10 orang, menyebabkan angkot menjadi terasa penuh. Anak-anak SMP yang ada di dalam angkot tersebut bercerita, ribut, dan tertawa lebar, lebih lebar dari bukaan rahang seorang fotomodel yang sedang memperagakan ekspresi kaget :-)
Mungkin karena kemampuan mengemudi yang terbatas, mungkin juga karena gaya mengemudinya yang senang agak ajeb-ajeb, si pengemudi berkali-kali melakukan rem mendadak. Seiring dengan rem mendadak itu, anak laki-laki yang berada di dalam angkot menggerakkan badannya ke samping, membuat anak-anak perempuan yang ada di sebelahnya pun menjadi terdorong ke samping, menjerit, dan menghimpit saya yang duduk paling ujung, belakang pengemudi. Saya menjadi terjepit dan berusaha bergerak memberi sedikit ruang bagi diri sendiri.
Yang membuat saya agak terkesan adalah jeritan anak perempuan di sebelah saya, "heh, (menyebutkan nama
Perjalanan dilanjutkan di sore hari yang mendung. Si pengemudi merasa mulai gelap di dalam angkot, lalu meminta tolong salah satu anak, "Dek, tolong nyalain lampu."
Si anak berkata, "sekarang bang?" Sambil senyum-senyum.
Si pengemudi berkata, "iya."
Si anak berkata lagi, "sekarang aja apa sekarang banget bang?" (Saya: zzz....zzzz.....). Tapi si anak kemudian langsung menyalakan lampunya. Sesaat kemudian saya turun dari angkot itu, karena sudah sampai di tujuan saya.
Ada beberapa hal yang menjadi perhatian saya.
Pertama,
Asyem. Saya, dibilang ibu-ibu. Masih seksi langsing dan manis begini. Ckckckk...
Tapi ini ga penting sih, paling tidak bukan saya yang disebut anjing :-)
Kedua,
Anjing. Hmmm...saya pikir hanya di daerah tempat dulu saya pernah tinggal saja ada segelintir anak yang biasa meng-anjing-anjing-kan orang. Ternyata di sini juga ya, anak-anak, kemungkinan sekitar usia 11 - 12 tahun yang saya temui di angkot tadi. Pertanyaan saya, apakah yang ada di pikiran dan dirasa anak-anak tadi, dengan mengatakan anjing yang bukan merujuk pada seekor hewan melainkan mengatai temannya. Apakah jenis emosi yang dialami anak-anak tersebut, dan apakah perasaan yang dirasakan pada saat mengatai dan setelah mengatai? Adakah merasa keren, sesuai dengan harapan sosial (antar teman), atau biasa saja? Ingin tahu tapi tadi tidak ada kesempatan untuk mengobservasi lebih lama.
Ketiga,
Alay. Ternyata teori perkembangan manusia menurut raditya dika (kalau saya tidak salah ingat) yaitu bayi-anak-remaja-alay-dewasa-tua itu tidak terbukti di angkot tadi. Alay itu sudah dimulai sejak dini, bahkan sebelum memasuki usia remaja. :-)
=======================================================================
Sumber gambar:
www.deviantart.com
Komentar
Posting Komentar