Kopasus mati, anggota geng mati


Kasus pembunuhan tahanan di penjara Cebongan Yogyakarta sangat menarik perhartian saya. Pertama karena rasa dukacita yang mendalam, bagaimanapun, nyawa-nyawa manusia melayang (foto-foto yang saya lihat, cukup bikin bulu kuduk berdiri). Kedua karena rasa prihatin saya dengan adanya kasus pembunuhan, yang terjadi di tempat yang saya cintai, Yogyakarta.

Menurut cerita, sejumlah orang bersenjata datang ke penjara Cebongan, menghabisi 4 tahanan, kemudian pergi dengan membawa serta cctv. Kejadian ini kemudian dikaitkan dengan kejadian sebelumnya, bahwa keempat korban pembunuhan (yang disebut-sebut adalah anggota geng) terlibat perkelahian dengan seorang anggota Kopasus yang mengakibatkan melayangnya nyawa anggota Kopasus tersebut. 

Lalu mengapa pembunuhan tersebut terjadi? Terlibat perkelahian lantas membunuh? Motif balas dendam karena rekannya terbunuh (jika benar begitu) lantas membunuh? Mengapa membunuh masuk dalam alternatif keputusan? 

Ada banyak orang yang terlibat perkelahian tetapi tidak sampai membunuh. Ada juga yang merasa dendam karena seseorang menyakitinya (merenggut nyawa orang yang disayanginya) tapi tidak sampai membunuh. Jadi apa yang membedakan orang-orang yang berkelahi tapi tidak membunuh, dengan orang-orang yang berkelahi sampai lawannya terbunuh? Apa juga yang membedakan orang-orang yang merasa sakit hati karena kehilangan orang dekatnya atau sahabatnya tetapi tidak membunuh, dengan orang-orang yang merasa sakit hati kemudian membunuh?

Berdasarkan teori belajar sosial, perilaku seseorang ditentukan dari apa yang ia pelajari dari lingkungannya. Maka, latar belakang seseorang sangatlah mempengaruhi bagaimana ia berperilaku. Apa yang pernah ia lihat, alami, dengan siapa ia bergaul juga siapa orang yang menginspirasinya atau menjadi model yang akan ditiru perilakunya. 


Dari apa yang saya baca, dua dari empat korban penembakan memiliki sejarah kriminal. Ada yang sudah dua kali mendekam di penjara (salah satunya karena terlibat kasus pembunuhan), dan ada yang ditangkap karena pesta sabu. Dua orang lagi tidak saya temukan latar belakangnya di berita-berita yang saya baca, namun keempat orang tersebut adalah anggota geng yang menyediakan jasa 'keamanan' pada sebuah kafe. (Ohiya, mengenai kafe tersebut, ada beberapa kejadian perkelahian yang dicatat media terjadi di lingkungan kafe tersebut. Salah satunya adalah kejadian yang merenggut nyawa seorang mahasiswa perguruan tinggi swasta yang bernama Aditya Bisma). 


Selanjutnya, bergerak dari asumsi bahwa penembakan (sampai mati) keempat orang tersebut terkait dengan terbunuhnya seorang anggota Kopasus, maka pelaku penembakan (sampai mati) atau penggagas penembakan (sampai mati) keempat anggota geng (yang sebenarnya sudah ditangkap dan akan diproses sesuai hukum yang berlaku) tentu memiliki hubungan yang erat dengan anggota Kopasus yang tewas (akibat perselisihan dengan keempat anggota geng tersebut). 



Dikaitkan dengan teori belajar sosial, maka latar belakang anggota geng tersebut mendukung timbulnya alternatif 'menghilangkan nyawa' orang. Bergabung dalam geng yang menyediakan jasa keamanan (sudah terbiasa dengan perkelahian), pernah melihat atau pun terlibat dalam tindak kriminal, terkait atau pun dekat dengan orang yang terlibat kasus pembunuhan, dapat membuat seseorang menjadi terbiasa dengan tindak kekerasan. 

Sejalan dengan itu (jika asumsi balas dendam adalah benar), maka, si pembalas dendam pun memiliki perilaku yang terbentuk karena lingkungan sosial. Terbiasa bersenjata, dididik secara disiplin dan keras (yang kemungkinan besar menyediakan alternatif 'menghilangkan nyawa' dalam rangka pertahanan), serta keberanian yang tinggi (rasa takut seperti tidak ada). 

Jadi bagaimana solusinya? Menghilangkan geng dengan menjamin pendidikan yang baik bagi generasi muda, agar tidak ada lagi alternatif menghilangkan nyawa di dalam kepalanya? Memberikan dukungan psikologis pada anggota petugas pertahanan agar dapat membedakan siapa yang patut untuk dibunuh dan siapa yang tidak patut? Entahlah.....


Catatan tanggal 28 Maret 2013 

================================================================================
Sumber gambar:
1. www. dribble.com
2. www.officialspsds.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ice Breaking Game

Tangkap Jari

Rahasia Kesuksesan Yusuf