You Are The Apple of My Eye
Ini film rekomendasi dari seorang teman, namanya (masih) 'Ilham'. Saya mau menonton film ini karena dia mengatakan bahwa ini film yang 'happy ending tapi nyesek'. Mana ada happy ending tapi nyesek?
Film ini mengisahkan kehidupan remaja dengan berbagai konflik khas masa remaja, seperti kebosanan menghadapi rutinitas belajar, pertemanan, dan seks. Namun yang paling utama adalah persoalan asmara. Tokoh utama pria bernama Ko Teng menyadari bahwa dirinya jatuh cinta pada Shen Chia Yi, seorang murid teladan.
Ternyata memang benar, happy ending. Shen Chia Yi akhirnya menikah dan terlihat bahagia. Ko Teng juga merasa bahagia, karena wanita yang ia cintai akhirnya menemukan kebahagiaannya. Yang nyesek itu saya, karena dari awal film ini menggiring saya untuk mengharapkan bahwa mereka berdua akhirnya menikah, namun ternyata tidak.
Film ini menyajikan nilai yang baik untuk dipelajari dan diterapkan, salah satunya (dan mungkin yang paling ditekankan di film ini) adalah jangan mengharapkan keberhasilan jika kamu tidak berusaha. Shen Chia Yi menunggu Ko Teng untuk datang dan memperbaiki hubungan mereka yang retak, namun Ko Teng tidak melakukannya, walaupun ia sungguh mencintai Shen Chia Yi. Akhirnya, saat Shen Chia Yi menikah, Ko Teng sadar bahwa ia memang tidak berhak mendapatkan Shen Chia Yi karena ia tidak mengusahakannya.
Ko Teng menerima dengan bahagia dan menuliskan ucapan selamat bagi Shen Chia Yi "Selamat menempuh hidup baru, wanita yang sangat kucintai." Ini salah satu nilai yang juga membuat saya terharu, bahwa cinta tak harus (dendam karena tidak) memiliki. Kita dapat berbahagia dengan melihat kebahagiaan orang lain.
Ada beberapa lagi pelajaran yang dapat saya ambil dari film ini, yaitu:
1. rajin berlatih akan membawa kita kepada keberhasilan.
2. terimalah kenyataan pahit dengan lapang dada.
3. jaga omongan, jangan sampai omonganmu merugikanmu.
4. cewek memang suka bad boy, tetapi wanita menyukai lelaki yang baik dan dewasa.
PS: pemeran Ko Teng mirip Rezky Aditya :D
Film ini mengisahkan kehidupan remaja dengan berbagai konflik khas masa remaja, seperti kebosanan menghadapi rutinitas belajar, pertemanan, dan seks. Namun yang paling utama adalah persoalan asmara. Tokoh utama pria bernama Ko Teng menyadari bahwa dirinya jatuh cinta pada Shen Chia Yi, seorang murid teladan.
Ternyata memang benar, happy ending. Shen Chia Yi akhirnya menikah dan terlihat bahagia. Ko Teng juga merasa bahagia, karena wanita yang ia cintai akhirnya menemukan kebahagiaannya. Yang nyesek itu saya, karena dari awal film ini menggiring saya untuk mengharapkan bahwa mereka berdua akhirnya menikah, namun ternyata tidak.
Film ini menyajikan nilai yang baik untuk dipelajari dan diterapkan, salah satunya (dan mungkin yang paling ditekankan di film ini) adalah jangan mengharapkan keberhasilan jika kamu tidak berusaha. Shen Chia Yi menunggu Ko Teng untuk datang dan memperbaiki hubungan mereka yang retak, namun Ko Teng tidak melakukannya, walaupun ia sungguh mencintai Shen Chia Yi. Akhirnya, saat Shen Chia Yi menikah, Ko Teng sadar bahwa ia memang tidak berhak mendapatkan Shen Chia Yi karena ia tidak mengusahakannya.
Ko Teng menerima dengan bahagia dan menuliskan ucapan selamat bagi Shen Chia Yi "Selamat menempuh hidup baru, wanita yang sangat kucintai." Ini salah satu nilai yang juga membuat saya terharu, bahwa cinta tak harus (dendam karena tidak) memiliki. Kita dapat berbahagia dengan melihat kebahagiaan orang lain.
Ada beberapa lagi pelajaran yang dapat saya ambil dari film ini, yaitu:
1. rajin berlatih akan membawa kita kepada keberhasilan.
2. terimalah kenyataan pahit dengan lapang dada.
3. jaga omongan, jangan sampai omonganmu merugikanmu.
4. cewek memang suka bad boy, tetapi wanita menyukai lelaki yang baik dan dewasa.
PS: pemeran Ko Teng mirip Rezky Aditya :D
Komentar
Posting Komentar