Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2014

Keseimbangan

Part 3, masih sama dengan part 2 Saya manusia biasa, punya kekurangan. Tidak jarang kekurangan-kekurangan saya itu membuat orang lain di sekeliling saya kecewa. Tentu saja, bukan hanya mereka yang kecewa, tetapi saya juga. Saya kemudian berusaha untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut, namun jelas sebagai manusia, masih juga ada alpanya. Saya tahu saya tidak boleh hanya diam dengan mengamini bahwa itulah saya dengan kekurangan saya, tanpa ada proses atau usaha untuk berubah. Namun saya juga tidak perlu menyalahkan diri sendiri, atau kecewa akan perlakuan berbeda yang saya terima dari orang lain akibat kekurangan saya. Saya harus tahu bahwa saya ini ciptaan yang seimbang. Di samping kekurangan ada juga kelebihan. Saya tidak perlu berkecil hati, melainkan harus menghargai diri dan kelebihan-kelebihan saya, dan melihat bahwa diri saya juga adalah karya Tuhan Yang Maha Kuasa. 

Karna, The King of Anga, hidden son of Kunthi

Gambar
Gara-gara film Mahabharata di AnTV saya jadi jatuh hati pada tokoh Karna, saking gantengnya :D

Tuhan yang merencanakan, manusia yang menentukan (obrolan dengan seorang bapak)

Sering kita berkata, "manusia hanya merencanakan, Tuhanlah yang menentukan," yang kemudian berdampak pada anggapan kita nantinya, jika hal baik yang terjadi, kita bisa bersyukur (kalau masih ingat Tuhan, tapi bila sesuatu yang tidak menyenangkan muncul, kita menyalahkan Tuhan (Tuhan yang menentukan, soalnya). Tuhan  tidak pernah merancangkan hal yang buruk kepada kita. Semuanya baik. Hanya, kita diberi kehedak bebas. Kita manusia diberi kesempatan memilih, memilih yang mana kita mau. Seperti nenek moyang kita, yang memilih melanggar aturan Tuhan, lalu Tuhan memberi mereka pelajaran, sampai kepada keturunannya. Coba kalau waktu dulu mereka tidak iseng-iseng mencoba, mungkin dunia kita akan berbeda. Sekarang jadi sulit bagi kita, karena komunikasi yang sepertinya hanya satu arah, layaknya telepon dari pedalaman ke kota. Kita bicara terus dan Tuhan bisa mendengar, sementara kita tidak dapat langsung mendegar suara Tuhan apabila Dia berbicara. Lalu bagaimana kita bisa tahu mana p

Cara

Tergantung cara. Cara memasak mempengaruhi rasa masakannya. Sampai pada perkara mana duluan yang dimasukkan ke kuali, garamnya atau ayamnya. Cara kerja juga mempengaruhi pekerjaannya, tentu. (Seperti yang bos saya sering komplain kepada saya), teliti atau tidak. Ada cara kerja yang bisa bikin pekerjaan cepat selesai, ada cara yang lama namun bisa perfect, ada yang cepat dan perferct juga bis a. Cara pandang kita terhadap sesuatu juga mempengaruhi bagaimana perasaan kita terhadap sesuatu itu. Perasaan ini penting, karena akan mempengaruhi bagaimana kemudian kita menjalani sesuatu itu. Seperti contoh yang sering dikemukakan orang, tentang gelas setengah penuh atau setengah kosong. Tentang gelas itu 'masih ada isinya' atau 'sudah habis setengahnya'. Sepele kelihatannya, cuma masalah kata. Tapi ternyata tidak. Kalimat 'masih ada isinya' mengandung harapan dan motivasi, sedangkan 'sudah habis setengahnya' menyiratkan kekhawatiran. Hanya kekhawatiran tidak dap

Cerita Komuterline

Semalam yang ada kereta menabrak avanza (atau avanza yang menabrak kereta - beruntung tidak ada korban jiwa, tapi penumpang mobil pada luka-luka, kasihan), saya di kereta, bersama ribuan penumpang yang lainnya, menunggu untuk bisa sampai di tempat tujuan. Dari Djuanda sampai ke Pasar Minggu ditempuh dengan kecepatan yang kira-kira lebih lambat dari kecepatan si kecil (motor astrea grand lawas mili k suami saya), ditambah beberapa kali berhenti. Sampai di Pasar Minggu, tepat sekali AC kereta mati, sementara kereta masih berhenti sedangkan pintu tertutup. Situasi di dalam kereta sungguh panas. Panas karena udaranya panas, panas karena jumlah orang yang banyak berdesak-desakan, dan panas karena orang-orangnya juga panas. Wajah-wajah penuh keringat dengan dahi mengernyit berganti-gantian mengdengus dan mengeluh. Ada penumpang anak yang menangis di pelukan ibunya (si ibu tidak mendapat tempat duduk). Ada juga yang merasa disikut penumpang di dekatnya lalu marah-marah sambil melotot. Di teng

Life isn't about complaining. It is about being grateful.

Lord I don't know what to say when I feel that my life isn't easy at all. But when you show me things one by one, each beautiful thing in my life and life that other people are going through, all I can say is thankYou, Lord for giving me this wonderful journey, unbelievable expiriences, and strength to go through uneasy path of my way. Thanks God, I love you.
Terkadang langkah kita terhenti, otak kita sulit berimprovisasi, hati galau berhari hari, hanya karena kita terlalu memikirkan apa yang orang lain pikirkan tentang kita. Padahal, apa yang orang lain pikirkan tentang kita adalah masalah mereka, bukan masalah kita. -me

Fides quaerens intellectum

When I was ill, suffered from acute faringitis (I dont know the name of the illness in english) in 2007, the doctor asked me to take so much pils. Some were bitter, some were sweet. I had to sleep in the hospital and let them inject me whenever they want.  I didn't like pil, even if it was sweet. I didn't know from what it was made, and how it could cure me. I didn't know the liquid they injected  in to me, was it poisoned or not. All I could do was trust the doctor and the paramedic. I believed that they weren't going to kill me, believed that the pils and all other medicine were right for my illness, and took it obediently. After 8 days they let me go home because I was getting really better. But I still had to take much medicine for 2 months later. I was going to stop because I felt that I was absolutely okay, and I thought the medicine wasn't cheap, it would burdened my parents. But my parents told me to take it, for my health. I was sure they didnt know the ing

So Ng(Q)uote

Life is like jakarta-bogor rail. No double track. If there is a problem, you stuck at a point. All you must do is find the answer then solve the problem. If not, you will never move forward

Tes TOEFL

Dalam tes Toefl, bagi yang pas2an seperti saya; tempat, suasana, dan tentu soundsystem memegang peranan yang sangat penting. Nah, baru-baru ini saya mengikuti tes toefl di dua tempat berbeda. Penyelenggaraannya selang 3 hari. Saya asumsikan, kesulitan soalnya sama, terstandar, karena dua lembaga ini lembaga terpercaya. Lalu, saya pastikan, dalam 3 hari, saya tidak mungkin langsung jadi tambah pin ter atau tambah bodoh secara signifikan. Tempat pertama. Tes dimulai jam 8.30. Saya sudah tiba di sana jam 7.30, duduk santai sambil ngobrol dengan teman-teman. Jam 8.15 kami masuk ke dalam ruangan tes, sebuah aula, yang kurang lebih menampung 100 orang. Bangku yang digunakan adalah bangku lipat yang ada meja kecilnya di sebelah kanan yang biasa dipakai untuk kuliah. Karena saya menulis dengan tangan kiri, saya tidak nyaman duduk mengerjakan tes di bangku model begitu. Tapi ah, kalau bisa mah bisa aja, ga usah protes soal bangku, pikir saya. Lalu, tes dimulai. Ada yang komplain, sound sistem d

Cerita 12 Mei 2014

Kemarin malam ada seorang bapak yang mengamuk di stasiun Djuanda. Ngamuknya dengan suara keras, disertai nada emosi, ditambah perilaku menunjuk-nunjuk ke wajah petugas satpam yang menjaga mesin tap di stasiun, kemudian mengepalkan tinju seolah ingin mendaratkannya tepat di hidung kembang kempis sang petugas. Perkaranya, si bapak tidak rela jika saldo di kartu multi trip miliknya dipotong 7 ribu pa dahal dia sama sekali belum naik kereta. Kok bisa? Jadi ceritanya, kemarin ada pemadaman listrik di Jakarta, yang berimbas pada berbagai lini kehidupan kota termasuk transportasi dengan commuterline. Belum lagi (gosipnya) ada jalur ambles antara gondangdia sampai manggarai yang akhirnya mengakibatkan terjadinya antrian panjang kereta dari stasiun Jakarta Kota baik tujuan Bogor maupun Bekasi. Saking panjangnya antrian, pada jam 17.50 (saat saya tiba di stasiun Juanda), ada rangkaian arah Bekasi yang ngetem di jalur 2. Bahkan kereta tujuan Depok setelahnya juga mandeg di stasiun Sawah Besar (st

Selamat pagi, Harapan...

Selamat pagi, Harapan... Kau penyebab hidupku, setiap aku memulai hariku Penyemangatku setiap kali aku mulai merasa lelah Kaulah yang membuat aku terus melangkah Walau banyak yang aku hadapi, yang bagiku sakit dan mengecewakan Kau selalu ada sebagai penyembuh luka Walau tidak sedikit pertanyaan yang datang, yang rasanya lebih seperti tamparan Namun aku kembali teguh, karena aku memilikiMu Sungguh, Kau seperti air di tengah padang yang gersang, Saat kesia-siaan seperti mengikuti kemanapun aku pergi Kau seperti embun yang sejuk di pagi hari Menjadi sinar terang yang menguatkan aku Kau akan terus memilikiku, Kau juga selalu ada di dalam diriku.

SAMPAH !!

Gambar
Sungguh sedih melihat lingkungan yang indah dicemari sampah akibat ulah orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Setiap pagi di dekat tempat tinggal saya melihat di pinggir-pinggir jalan bertebaran kantong plastik gemuk yang menurut dugaan saya adalah sampah rumah tangga. Entah apa yang ada di pikiran mereka. Mungkin mereka merasa akan ada yang membereskan sampah itu untuk mereka. "Jadi, kamu yang nyampah, aku yang suruh mungutin?" #alaDodit. Ckckckckck Belum lagi, di sebuah taman rumput yang (sebenarnya indah), kalau sabtu pagi, bersih dan permai. Sejuk sekali di sana. Sayangnya, di sabtu malam bertengger pedagang-pedagang kaki lima yang menjajakan makanan. Bukan masalah kaki limanya. Ini masalah kelakukannya, hanya mau jualan, tapi tidak mau bertanggung jawab atas sampah yang ditumbuhkan (saya bilang ditumbuhkan karena selalu ada walau sudah dibersihkan). Belum lagi para pelanggan yang sama saja tidak punya kesadaran. Seharusnya, datang ga bawa apa-apa, pulang juga g

Lovely Dad

Gambar

Pak Ahok

Gambar