Tuhan yang merencanakan, manusia yang menentukan (obrolan dengan seorang bapak)
Sering kita berkata, "manusia hanya merencanakan, Tuhanlah yang menentukan," yang kemudian berdampak pada anggapan kita nantinya, jika hal baik yang terjadi, kita bisa bersyukur (kalau masih ingat Tuhan, tapi bila sesuatu yang tidak menyenangkan muncul, kita menyalahkan Tuhan (Tuhan yang menentukan, soalnya).
Tuhan tidak pernah merancangkan hal yang buruk kepada kita. Semuanya baik. Hanya, kita diberi kehedak bebas. Kita manusia diberi kesempatan memilih, memilih yang mana kita mau. Seperti nenek moyang kita, yang memilih melanggar aturan Tuhan, lalu Tuhan memberi mereka pelajaran, sampai kepada keturunannya. Coba kalau waktu dulu mereka tidak iseng-iseng mencoba, mungkin dunia kita akan berbeda.
Sekarang jadi sulit bagi kita, karena komunikasi yang sepertinya hanya satu arah, layaknya telepon dari pedalaman ke kota. Kita bicara terus dan Tuhan bisa mendengar, sementara kita tidak dapat langsung mendegar suara Tuhan apabila Dia berbicara. Lalu bagaimana kita bisa tahu mana pilihan yang paling tepat sesuai maunya Tuhan?
Saya juga tidak tahu. Sungguh, ketika mengambil keputusan tertentu dalam setiap langkah, saya juga tidak tahu pasti apakah itu sesuai maunya Tuhan atau tidak. Di sinilah doa diperlukan. Saya hanya yakin bahwa Tuhan ada di dalam hati kita. Apabila kita berdoa, Dia akan menenteramkan nurani kita.
Komentar
Posting Komentar