SaKTinya Negative Thought


Begini ternyata rasanya berpikiran negatif. Sakit, tapi bikin sulit berhenti. Ketagihan.

Berawal dari sebuah perkataan seseorang tentangku, yang aku rasakan begitu menyakitkan.Dari situ pikiranku berkembang, jangan-jangan yang dikatakan orang itu tidak hanya sebatas itu, ada lain yang lebih buruk.

Dan hatiku mulai bertambah sakit...

Tapi pikiranku melebar lagi.
Huh, padahal orang yang bilang begitu adalah orang yang begitu dekat denganku. Mengapa bisa dia mengatakan hal begitu tentangku, bagaimana bisa dia berpikir begitu mengenai aku.

Dan hatiku semakin sakit...

Tapi terus lagi aku berpikir.
Mengapa dia bisa mengatakan begitu pada orang lain yang juga dekat denganku, seolah memperingatkan padanya, begini ini lho orang yang sedang dekat denganmu. Sebegitu parahnyakah aku menurutnya sampai bisa dia berpikir perlu menyampaikan itu pada orang lain untuk dapat bersiap-siap dalam menghadapi aku.

Terus. Hatiku jadi begitu sakit..

Tapi Pikiranku terus meluas.
Selama ini menurutku aku sudah melakukan semua yang baik. Memang tidak aku katakan, tapi apakah tidak bisa dilihat setiap detil perbuatanku. Mengapa itu tidak dihargai. Mengapa bisa aku diberi predikat yang bagiku sangat menyakitkan.

Dan hatiku terus merasa sangat sakit..

Tapi lagi, tidak berhenti. Rasa ngilu di bawah tulang rahang, kering di kerongkongan dan nyeri di dada seakan terus menggoda pikiranku untuk terus mengingat peristiwa lain, seperti menambah lagi dan lagi isi kuali panas mendidih dengan sekantong besar infinity chili.

Ya,  pikiran negatif memang sakti.
Bayangkan saja, ia mampu membuat seseorang merasa sakit luar biasa tetapi TIDAK MAU (bukan tidak dapat) keluar dari rasa sakit itu. Pikiran negatif mampu membuat seseorang terus dan terus lagi menyakiti diri sendiri, dan merasa ingin dan ingin lagi ditambahkan sakit.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ice Breaking Game

Tangkap Jari

Rahasia Kesuksesan Yusuf